Klik Aja

Monday, March 26, 2012

PENDIDIKAN BERKARAKTER PEMERINTAH DIMINTA JANGAN NGE"CUP"

1 komentar
 Krens Lotim. Memotret dunia pendidikan seakan memotret sebuah objek yang multi dimensi bukan hanya persoalan tenaga kependidikan, masalah peserta didik atau masalah sekolah penyelenggara pendidikan namun tidak lepas juga dengan sistem dan managemen pengelolaan pendidikan dalam halini tenga pendidik, peserta didik dan penyelenggara pendidikan harus bahu-membahu dalam memikul bersama tugas mencerdaskan kehidupan berbangsa sehingga masyarakat indonesia ,NTB secara khusus tidak lagi berkutat di level terbawah dari segi IPM masyarakatnya.


berbagai upaya memang telah dan sedang di galakkan pemerintah mulai dari memberikan tunjangan intensif guru honor, memberikan dana bantuan opersional sekolah ataupun segala kebijakan yang dilakukan pemerintah sampai dengan mengucapkan "jampi-jampi" dalam acara akreditasi sekolah namun tetap persoalan pendidikan adalah persoalan multi konpleks dan susah terurai ibarat bengurai benag kusut yang tertimbun tumpukan tepung.

pada acara silatuirrahmi semua punggawa KMD pada 17/03/12 di sekretriat sementara (rumah saifzuhri) berbagai persoalan coba di ungkap mulai dari persoalan guru, murid yang bermasalah sampai dengan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan yang masih belum terdaur ulang secara sempurna.Bukran salah seorang guru yang telah mendapatkan gelar guru profesional mengaku kewalahan dalam mengatasi kenakalan remaja dewasa ini melalui lembaga pendidikan pormal pasalnya berbagai macam cara di lakukan guru untuk mendongkrak moral generasi bangsa pada akhirnya berujung pada jumlah pendapatan siswa baru pada tahun ajaran mendatang "kalo kita pinalti peserta didik sekarang tahun depan mungkin akan menjadi masalah bagi kelansungan sekolah kita" tutur bukran.

akan halnya dengan M amin dan rekan-rekan lainnya membenarkan ungkapan Bukran "inti dari persoalan ini akan terjawab ketika kita bahu membahu dalam melaksanakan pendidikan sehingga nantinya tidak terjadi tumpang tindih antara maslah yang satu dengan masalah yang lainnya " ungkap ketua KMD krens
selain harapan harapan yang terungkap dalam pertemuan tersebut ungkapan yang paling di harapkan adalah peningkatan kinerja pelaksana sistem pendidikan dalam hal ini pemerintah"kita berdo,a semoga saja pemerintah tidak terlalu cepat nge"CUP" dalam menjawab realita ini ungkap Chairil anwar. pasalnya sekarang kalo kita kaji ulang pemeknaan kata "CUP" (setara dengan ejaan SUP) itu artinya pemerintah sudah angkat tangan dari permasalahan ini karena kata "CUP" itu menurut terjemahan daerah sasak adalah "mengangkat tangan atau menyerah dalam sebuah sistem permainan yang dilakukan atau sedang berjalan atau dalam istilah sepakbola wasit meniup peluit tanda ada pelanggaran atau pergantian pemain.

semoga saja semua masalah kita dapat diatasi sehingga hajatan besar bangsa ini sesuai dengan amanat undang-undang dasar 45 atau lagu indonesia raya yang berbunyi "bangunlah jiwanya bangunlah badannya" bisa terwujud nyata dan lancara-lancar saja . selain itujuga kita menghimbau kepada pemerintah jangan terlalu sering  gonta ganti sistem agar nantinya tujuan yang mulia ini segera tercapai kalau kita amati mem,ang pemerintah masih sering egois dalam mengelola managemen lain mentri lain kebijakan lain tahun lain anggaran lain hari lain hidangan pokoknya pemerintah tidak nge"CUP" insya allah kita tidak pesimis, jelas chairil














MENYULAP MERPATI MENJADI UNGGAS

0 komentar

Krens. lotim. Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan zamrud khatulistiwa tidak serta merta langsung memberikan kontribusi berbentuk kesejahteraan melainkan mengharuskan seluruh rakyatnya untuk bekerja mulai dari menjual koran sampai menjual kehormatan,mulai dari seorang presiden sampai menjadi seorang pengamen sekalipun. dalam kontek demikianlah kiranya saat ini pemerintah di minta pro rakyat dalam menyuarakan seluruh aspirasi masyarakat terutama kalangan menengah kebawah.

Menilik kembali kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki masalah multi kompleks mulai dari masalah ekonomi ,sosial ,politik ,budaya, juga profesi tentu tidak lepas dari keterkaitan satu sama lain akan halnya dengan pekerjaan yang bisa mendorong masyarakat untuk mencapai kesejahteraan maka masyarakat di tuntut lebil dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki selama ini.

Selain kondisi ekonomi dalam hal ini pertanian kian hari kian menyempit maka untuk mendapatkan pekerjaan merupakan suatu yang sulit, tetapi tidak halnya dengan sufri seorang warga dusun jerua desa montong beter. seakan tidak mau dikatakan sebagai masyarakat pengangguran sufri menyulap halamannya menjadi kandang merpati, menurut pengakuannya selama ini sufri mendapatkan keuntungan dari memelihara merpati tidak kurang dari 30 ribu rupiah perhari pasalnya harga merpati di pasar paling murah 15 ribu per ekornya bayangkan kalo kita jual 10 ekor saja perminggu bisa di kalkulasi pendapatan kita selama satu bulannya. tegas sufri saat di temui kmd di rumahnya.
selain nilai jual yang lumayan juga merpati memiliki kemampuan berproduksi sampai 1 kali 40 hari maka di pastikan stok merpati di rumahnya tidak akan berkurang walaupun saya hanya memelihara 50 ekor saja "sepasang merpati kita pelihara 40 hari bisa menghasilkan 2 ekor minimalnya kalau kita punya 20 pasang berapa per 40 hari. tantang pria yang sudah bertahun tahun memelihara merpati itu.

Di akhir wawancara dengan KMD 25/03/12 sufri meminta kedepannya masyarakat ataupun pemerintah tidak hanya memandang merpati sebagai pinatang piaraan akan tetapi lebih kepada sosialisasi merpati sebagai unggas pasalnya merpati juga tidak kalah saing dengan unggas-unggas yang lain seperti ayam,itik,dan bebek. (C.A)

Penting Shobat!

Monday, March 26, 2012

PENDIDIKAN BERKARAKTER PEMERINTAH DIMINTA JANGAN NGE"CUP"

 Krens Lotim. Memotret dunia pendidikan seakan memotret sebuah objek yang multi dimensi bukan hanya persoalan tenaga kependidikan, masalah peserta didik atau masalah sekolah penyelenggara pendidikan namun tidak lepas juga dengan sistem dan managemen pengelolaan pendidikan dalam halini tenga pendidik, peserta didik dan penyelenggara pendidikan harus bahu-membahu dalam memikul bersama tugas mencerdaskan kehidupan berbangsa sehingga masyarakat indonesia ,NTB secara khusus tidak lagi berkutat di level terbawah dari segi IPM masyarakatnya.


berbagai upaya memang telah dan sedang di galakkan pemerintah mulai dari memberikan tunjangan intensif guru honor, memberikan dana bantuan opersional sekolah ataupun segala kebijakan yang dilakukan pemerintah sampai dengan mengucapkan "jampi-jampi" dalam acara akreditasi sekolah namun tetap persoalan pendidikan adalah persoalan multi konpleks dan susah terurai ibarat bengurai benag kusut yang tertimbun tumpukan tepung.

pada acara silatuirrahmi semua punggawa KMD pada 17/03/12 di sekretriat sementara (rumah saifzuhri) berbagai persoalan coba di ungkap mulai dari persoalan guru, murid yang bermasalah sampai dengan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan yang masih belum terdaur ulang secara sempurna.Bukran salah seorang guru yang telah mendapatkan gelar guru profesional mengaku kewalahan dalam mengatasi kenakalan remaja dewasa ini melalui lembaga pendidikan pormal pasalnya berbagai macam cara di lakukan guru untuk mendongkrak moral generasi bangsa pada akhirnya berujung pada jumlah pendapatan siswa baru pada tahun ajaran mendatang "kalo kita pinalti peserta didik sekarang tahun depan mungkin akan menjadi masalah bagi kelansungan sekolah kita" tutur bukran.

akan halnya dengan M amin dan rekan-rekan lainnya membenarkan ungkapan Bukran "inti dari persoalan ini akan terjawab ketika kita bahu membahu dalam melaksanakan pendidikan sehingga nantinya tidak terjadi tumpang tindih antara maslah yang satu dengan masalah yang lainnya " ungkap ketua KMD krens
selain harapan harapan yang terungkap dalam pertemuan tersebut ungkapan yang paling di harapkan adalah peningkatan kinerja pelaksana sistem pendidikan dalam hal ini pemerintah"kita berdo,a semoga saja pemerintah tidak terlalu cepat nge"CUP" dalam menjawab realita ini ungkap Chairil anwar. pasalnya sekarang kalo kita kaji ulang pemeknaan kata "CUP" (setara dengan ejaan SUP) itu artinya pemerintah sudah angkat tangan dari permasalahan ini karena kata "CUP" itu menurut terjemahan daerah sasak adalah "mengangkat tangan atau menyerah dalam sebuah sistem permainan yang dilakukan atau sedang berjalan atau dalam istilah sepakbola wasit meniup peluit tanda ada pelanggaran atau pergantian pemain.

semoga saja semua masalah kita dapat diatasi sehingga hajatan besar bangsa ini sesuai dengan amanat undang-undang dasar 45 atau lagu indonesia raya yang berbunyi "bangunlah jiwanya bangunlah badannya" bisa terwujud nyata dan lancara-lancar saja . selain itujuga kita menghimbau kepada pemerintah jangan terlalu sering  gonta ganti sistem agar nantinya tujuan yang mulia ini segera tercapai kalau kita amati mem,ang pemerintah masih sering egois dalam mengelola managemen lain mentri lain kebijakan lain tahun lain anggaran lain hari lain hidangan pokoknya pemerintah tidak nge"CUP" insya allah kita tidak pesimis, jelas chairil














MENYULAP MERPATI MENJADI UNGGAS


Krens. lotim. Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan zamrud khatulistiwa tidak serta merta langsung memberikan kontribusi berbentuk kesejahteraan melainkan mengharuskan seluruh rakyatnya untuk bekerja mulai dari menjual koran sampai menjual kehormatan,mulai dari seorang presiden sampai menjadi seorang pengamen sekalipun. dalam kontek demikianlah kiranya saat ini pemerintah di minta pro rakyat dalam menyuarakan seluruh aspirasi masyarakat terutama kalangan menengah kebawah.

Menilik kembali kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki masalah multi kompleks mulai dari masalah ekonomi ,sosial ,politik ,budaya, juga profesi tentu tidak lepas dari keterkaitan satu sama lain akan halnya dengan pekerjaan yang bisa mendorong masyarakat untuk mencapai kesejahteraan maka masyarakat di tuntut lebil dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki selama ini.

Selain kondisi ekonomi dalam hal ini pertanian kian hari kian menyempit maka untuk mendapatkan pekerjaan merupakan suatu yang sulit, tetapi tidak halnya dengan sufri seorang warga dusun jerua desa montong beter. seakan tidak mau dikatakan sebagai masyarakat pengangguran sufri menyulap halamannya menjadi kandang merpati, menurut pengakuannya selama ini sufri mendapatkan keuntungan dari memelihara merpati tidak kurang dari 30 ribu rupiah perhari pasalnya harga merpati di pasar paling murah 15 ribu per ekornya bayangkan kalo kita jual 10 ekor saja perminggu bisa di kalkulasi pendapatan kita selama satu bulannya. tegas sufri saat di temui kmd di rumahnya.
selain nilai jual yang lumayan juga merpati memiliki kemampuan berproduksi sampai 1 kali 40 hari maka di pastikan stok merpati di rumahnya tidak akan berkurang walaupun saya hanya memelihara 50 ekor saja "sepasang merpati kita pelihara 40 hari bisa menghasilkan 2 ekor minimalnya kalau kita punya 20 pasang berapa per 40 hari. tantang pria yang sudah bertahun tahun memelihara merpati itu.

Di akhir wawancara dengan KMD 25/03/12 sufri meminta kedepannya masyarakat ataupun pemerintah tidak hanya memandang merpati sebagai pinatang piaraan akan tetapi lebih kepada sosialisasi merpati sebagai unggas pasalnya merpati juga tidak kalah saing dengan unggas-unggas yang lain seperti ayam,itik,dan bebek. (C.A)

Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com