Klik Aja

Tuesday, February 14, 2012

Gufran Soal Objek Wisata Loang Gali

0 komentar
Krens Lotim.SELONG-Pascakebakaran di kantor Desa Lenek Daya, tokoh Desa Lenek, Kecamatan Aikmel meminta Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) segera mengambil sikap. Salah satunya dengan mengambil alih pengelolaan objek wisata Loang Gali.
Karena, kebakaran itu diduga dipicu permasalahan pengelolaan objek wisata tersebut. “Untuk mengambil alih, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) tidak bisa sembarangan,” tangkis H Gufranuddin, Kepala Dinas Budpar Lotim, kemarin.
Pihaknya membenarkan kalau objek wisata Loang Gali, dikelola pihak desa. Sebelum dimekarkan, pengelolaan Loang Gali dipegang Desa Induk Lenek Daya. “Nah saat pemekaran saya juga tidak tahu seperti apa. Karena memang dikelola desa,” tandasnya.
Ditegaskan, pengelolaan Loang Gali tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan Budpar Lotim. Walau demikian dari Dinas Budpar tetap memberikan pembinaan terhadap pengelolaan Loang Gali.
Namun sebelumnya, pihaknya juga berharap kalau pengelolaan Loang Gali diserahkan kepada Budpar. Maksudnya, agar pemerintah daerah bisa membangun berbagai fasilitas pendukung. “Tetapi masyarakat memang ingin mengelola sendiri dengan swakelola,” tegasnya.
“Nah sekarang kalau ada yang meminta kami untuk mengelola saya tidak bisa berkomentar. Terutama dengan adanya dugaan itu. Karena terus terang saya baru dengar. Terima kasih informasinya,” sambung dia.
Terlepas dari itu semua, Budpar tidak bisa masuk begitu saja untuk mengelola Loang Gali. Karena untuk bisa mengelola, harus mendapatkan surat keputusan dari Bupati Lotim. Karena jika benar dugaan itu, hal ini berkaitan dengan masalah politis. Sehingga sebelum memutuskan, diperlukan sebuah kajian. Khususnya dari segi keamanan. “Kalau masalah ini perlu mendapatkan kajian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) terlebih dahulu,” kelitnya.
Sebelumnya, Ketua Jaringan Aktivis Peduli Daerah (Japda) NTB L Syaparudin Aldi alias Apenk meminta Pemkab Lotim segera bersikap.
Salah satunya dengan mengambil alih pengelolaan objek wisata Loang Gali. Dia menduga, kebakaran Kantor Desa Lenek Daya dipicu perselisihan pengelolaan Loang Gali. “Pemerintah daerah harus segera bersikap, sebelum masalah berkepanjangan,” tegas pria yang juga warga Desa Lenek ini.
Hal senada juga diungkapkan Tahir Royaldi, salah seorang tokoh Desa Lenek. Pihaknya meminta, aparat kepolisian dan pemerintah daerah mengusut tuntas kasus kebakaran itu. Karena pihaknya menduga, kasus kebakaran itu disengaja oknum yang tidak bertanggung jawab. “Pemerintah daerah juga harus segera turun tangan,” harapnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Lotim AKP Yuyan Priatmaja mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran.
Terkait adanya dugaan sengaja dibakar, pihaknya juga sudah mendengarnya. “Namun itu masih dugaan orang saja, kami sedang menyelidiki penyebab kebakaran. Kami sedang mengumpukan barang bukti dan memeriksa saksi,” kelitnya.(rur)(SZ)

Penting Shobat!

Tuesday, February 14, 2012

Gufran Soal Objek Wisata Loang Gali

Krens Lotim.SELONG-Pascakebakaran di kantor Desa Lenek Daya, tokoh Desa Lenek, Kecamatan Aikmel meminta Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) segera mengambil sikap. Salah satunya dengan mengambil alih pengelolaan objek wisata Loang Gali.
Karena, kebakaran itu diduga dipicu permasalahan pengelolaan objek wisata tersebut. “Untuk mengambil alih, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) tidak bisa sembarangan,” tangkis H Gufranuddin, Kepala Dinas Budpar Lotim, kemarin.
Pihaknya membenarkan kalau objek wisata Loang Gali, dikelola pihak desa. Sebelum dimekarkan, pengelolaan Loang Gali dipegang Desa Induk Lenek Daya. “Nah saat pemekaran saya juga tidak tahu seperti apa. Karena memang dikelola desa,” tandasnya.
Ditegaskan, pengelolaan Loang Gali tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan Budpar Lotim. Walau demikian dari Dinas Budpar tetap memberikan pembinaan terhadap pengelolaan Loang Gali.
Namun sebelumnya, pihaknya juga berharap kalau pengelolaan Loang Gali diserahkan kepada Budpar. Maksudnya, agar pemerintah daerah bisa membangun berbagai fasilitas pendukung. “Tetapi masyarakat memang ingin mengelola sendiri dengan swakelola,” tegasnya.
“Nah sekarang kalau ada yang meminta kami untuk mengelola saya tidak bisa berkomentar. Terutama dengan adanya dugaan itu. Karena terus terang saya baru dengar. Terima kasih informasinya,” sambung dia.
Terlepas dari itu semua, Budpar tidak bisa masuk begitu saja untuk mengelola Loang Gali. Karena untuk bisa mengelola, harus mendapatkan surat keputusan dari Bupati Lotim. Karena jika benar dugaan itu, hal ini berkaitan dengan masalah politis. Sehingga sebelum memutuskan, diperlukan sebuah kajian. Khususnya dari segi keamanan. “Kalau masalah ini perlu mendapatkan kajian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) terlebih dahulu,” kelitnya.
Sebelumnya, Ketua Jaringan Aktivis Peduli Daerah (Japda) NTB L Syaparudin Aldi alias Apenk meminta Pemkab Lotim segera bersikap.
Salah satunya dengan mengambil alih pengelolaan objek wisata Loang Gali. Dia menduga, kebakaran Kantor Desa Lenek Daya dipicu perselisihan pengelolaan Loang Gali. “Pemerintah daerah harus segera bersikap, sebelum masalah berkepanjangan,” tegas pria yang juga warga Desa Lenek ini.
Hal senada juga diungkapkan Tahir Royaldi, salah seorang tokoh Desa Lenek. Pihaknya meminta, aparat kepolisian dan pemerintah daerah mengusut tuntas kasus kebakaran itu. Karena pihaknya menduga, kasus kebakaran itu disengaja oknum yang tidak bertanggung jawab. “Pemerintah daerah juga harus segera turun tangan,” harapnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Lotim AKP Yuyan Priatmaja mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran.
Terkait adanya dugaan sengaja dibakar, pihaknya juga sudah mendengarnya. “Namun itu masih dugaan orang saja, kami sedang menyelidiki penyebab kebakaran. Kami sedang mengumpukan barang bukti dan memeriksa saksi,” kelitnya.(rur)(SZ)

Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com