Klik Aja

Sunday, July 1, 2012

KELUARGA BESAR MABIWA KARYA WISATA KE KOTA GEDE

0 komentar
Foto bareng di Candi Prambanan

Krens Lotim. Berangkat dari rumah sekitar pukul, 07.00 wita dengan rombongan. Udara pagi sangat dingin ketika melangkah menuju mobil yang akan kami tumpangi menuju terminal Mandalika.

Mengisi liburan semester kali ini, kami mencoba menapaki kaki di kota Gudeg Jogjakarta. 

Bus yang kami tumpangi sudahpun melaju dengan cepat melalui dermaga Lembar menuju Padang Bae Bali. Kami sempat ditahan petugas di Padangbae. Mau kemana ini, tanya seorang polisi bertubuh gempal, salah seorang teman menjawab, ke Jogja pak. Dengan lantang polisipun menjawab, bohong,kamu pasti ke Malaysia, katanya. 

Setelah melalui negosiasi dengan polisi, ia pun memberikan tiket perjalanan itu lagi. Kami sempat transit di Surabaya lalu melanjutkan perjalanan lagi.  

Azan magrib sudah terdengar saat kami turun dari Bus yang kami tumpangi di terminal Umbul Harjo Jogjakarta. Kamipun bingung setelah ini mau kemana. Untung kami kantongi nomor telpon asrama NTB yang saat itu. 

Dengan menaiki becak sepeda kamipun di antar ke asrama NTB kurang lebih 750 m jaraknya dari terminal. 

Pagi harinya kami ke makam Jenderal besar Sudirman yang kebetulan berdekatan dengan asrama. Siangnya menuju ke Kraton dan beberapa tempat bersejarah lainnya seperti, masjid soko tunggal, pemandian raja - raja, kantor pos tertua peninggalan Inggris, musium bahkan sampai ke jalan Malioboro. 

Sebelum jadwal kembali ke Lombok, kamipun sempat mampir di Candi Prambanan untuk melihat lebih dekat kompleks Candi Prambanan yang dibangun oleh Raja dinasti Sanjaya pada abad ke-9 dan ini merupakan obyek wisata yang dapat dikunjungi setiap hari pukul 06.00 s/d 17.30, kompleks Candi Prambanan ini terletak hanya beberapa ratus meter dari jalan raya Yogya - Solo yang ramai dilintasi kendaraan umum.

Candi yang dilindungi oleh UNESCO sejak 1991 ini memiliki tinggi bangunan utama 47 m, dan terdiri dari delapan kuil atau candi utama dan lebih dari 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada Sang Hyang Trimurti: Batara Siwa (Sang penghancur), Batara Wisnu (Sang Pemelihara) dan Batara Brahma (Sang Pencipta).

Sementara Candi Sewu yang dibangun pada abad ke-8, yang berjarak sekitar 800 meter arah utara Candi Prambanan, merupakan komplek candi Buddha terbesar kedua yang lebih tua usianya Candi Prambanan.

Meskipun hanya terdiri dari 257 candi, masyarakat sekitar menyebut candi ini dengan Candi Sewu karena jumlahnya yang banyak. 

Sebuah prasasti bertarikh 792 Masehi, menyebut nama asli bangunan ini sebagai Manjus’ri grha yang berarti Rumah Manjusri. Nama Manjusri merujuk nama salah satu Boddhisatwa dalam ajaran Buddha.

Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi, pada akhir pemerintahan Rakai Panangkaran (746-784M) seorang raja yang mahsyur dari kerajaan Mataram Kuno. 

Candi Sewu terhampar di lembah Prambanan yang indah, di lokasi inilah tersebar candi-candi dan situs purbakala yang berjarak berdekatan satu sama lain yang menunjukkan kawasan ini merupakan situs penting dalam sektor keagamaan, politik dan kehidupan urban masyarakat Jawa kuno.(MA).
 




Penting Shobat!

Sunday, July 1, 2012

KELUARGA BESAR MABIWA KARYA WISATA KE KOTA GEDE

Foto bareng di Candi Prambanan

Krens Lotim. Berangkat dari rumah sekitar pukul, 07.00 wita dengan rombongan. Udara pagi sangat dingin ketika melangkah menuju mobil yang akan kami tumpangi menuju terminal Mandalika.

Mengisi liburan semester kali ini, kami mencoba menapaki kaki di kota Gudeg Jogjakarta. 

Bus yang kami tumpangi sudahpun melaju dengan cepat melalui dermaga Lembar menuju Padang Bae Bali. Kami sempat ditahan petugas di Padangbae. Mau kemana ini, tanya seorang polisi bertubuh gempal, salah seorang teman menjawab, ke Jogja pak. Dengan lantang polisipun menjawab, bohong,kamu pasti ke Malaysia, katanya. 

Setelah melalui negosiasi dengan polisi, ia pun memberikan tiket perjalanan itu lagi. Kami sempat transit di Surabaya lalu melanjutkan perjalanan lagi.  

Azan magrib sudah terdengar saat kami turun dari Bus yang kami tumpangi di terminal Umbul Harjo Jogjakarta. Kamipun bingung setelah ini mau kemana. Untung kami kantongi nomor telpon asrama NTB yang saat itu. 

Dengan menaiki becak sepeda kamipun di antar ke asrama NTB kurang lebih 750 m jaraknya dari terminal. 

Pagi harinya kami ke makam Jenderal besar Sudirman yang kebetulan berdekatan dengan asrama. Siangnya menuju ke Kraton dan beberapa tempat bersejarah lainnya seperti, masjid soko tunggal, pemandian raja - raja, kantor pos tertua peninggalan Inggris, musium bahkan sampai ke jalan Malioboro. 

Sebelum jadwal kembali ke Lombok, kamipun sempat mampir di Candi Prambanan untuk melihat lebih dekat kompleks Candi Prambanan yang dibangun oleh Raja dinasti Sanjaya pada abad ke-9 dan ini merupakan obyek wisata yang dapat dikunjungi setiap hari pukul 06.00 s/d 17.30, kompleks Candi Prambanan ini terletak hanya beberapa ratus meter dari jalan raya Yogya - Solo yang ramai dilintasi kendaraan umum.

Candi yang dilindungi oleh UNESCO sejak 1991 ini memiliki tinggi bangunan utama 47 m, dan terdiri dari delapan kuil atau candi utama dan lebih dari 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada Sang Hyang Trimurti: Batara Siwa (Sang penghancur), Batara Wisnu (Sang Pemelihara) dan Batara Brahma (Sang Pencipta).

Sementara Candi Sewu yang dibangun pada abad ke-8, yang berjarak sekitar 800 meter arah utara Candi Prambanan, merupakan komplek candi Buddha terbesar kedua yang lebih tua usianya Candi Prambanan.

Meskipun hanya terdiri dari 257 candi, masyarakat sekitar menyebut candi ini dengan Candi Sewu karena jumlahnya yang banyak. 

Sebuah prasasti bertarikh 792 Masehi, menyebut nama asli bangunan ini sebagai Manjus’ri grha yang berarti Rumah Manjusri. Nama Manjusri merujuk nama salah satu Boddhisatwa dalam ajaran Buddha.

Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi, pada akhir pemerintahan Rakai Panangkaran (746-784M) seorang raja yang mahsyur dari kerajaan Mataram Kuno. 

Candi Sewu terhampar di lembah Prambanan yang indah, di lokasi inilah tersebar candi-candi dan situs purbakala yang berjarak berdekatan satu sama lain yang menunjukkan kawasan ini merupakan situs penting dalam sektor keagamaan, politik dan kehidupan urban masyarakat Jawa kuno.(MA).
 




Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com