Klik Aja

Thursday, July 12, 2012

JANGAN PERBAIKI CANGKUL DI TENGAH SAWAH

0 komentar
Ketua Umum Yayasan, Ketua PC NW & Pembina pontren
Krens Lotim. Lain hulu,  lain belalang. Lain dahulu lain pula sekarang. 

Seiring perjalan hidup manusia yang semakin canggih, pola hidup dan tingkah laku manusia semakin berbeda pula yang disebabkan beberapa faktor antara lain : tontonan yang disuguhkan melalui media elektronik,  bacaan - bacaan dan sebagainya. 

Jarang anak muda sekarang mau belajar pada orang tua tentang hal - hal yang berkaitan dengan akhlaq. 

Menghadapi Tahun Pelajaran 2012/2013, Yayasan Pondok Pesantren Birrul Walidain NW Rensing menggelar musyawarah lengkap yang dihadiri Dewan Pendiri Pontren ( TGH. Muhammad yusuf Ma'mun ), Pengurus inti yayasan, kepala sekolah/ madrasah. 

Dalam kesempatan tersebut, TGHM. yusuf Ma'mun memberikan arahan terkait bagaimana memperbaiki akhlaq anak yang saat ini cendrung ke arah yang negatif. 

Dicontohkan beliau, kalau orang tua dulu sering menyampaikan nasihat sindiran : " Jangan perbaiki cangkul di tengah sawah ". kalimat tersebut mengandung makna yang sangat padat yaitu antara lain, kalau diterjemahkan untuk para karyawan berarti kita tidak boleh korupsi waktu. 

Para pengajar harus disiplin dengan waktu, jangan hanya mengisi jadwal mengajar saja, tapi harus bisa meluangkan waktunya untuk anak didik diluar jamnya juga, tegas beliau. 

Menanggapi lembaga dibawah Yayasan Pontren Birrul Walidain NW Rensing yang rata - rata kekurangan ruangan belajar yang disebabkan banyaknya siswa, beliau menyarankan untuk membuat kelas gemuk dengan fasilitas tampungan yang wajar. 

Insya Alah sambil jalan dan mudah - mudahan ada izin Allah kita akan berupaya untuk mewujudkan semua permintaan itu, jelas beliau. 

Untuk Tahun Pelajaran ini Yayasan Pontren Birrul Walidain kekurangan 12 ruang belajar. 

Mudah - mudahan ada kepedulian dari semua pihak untuk menyelesaikan hal tersebut. amin. (MA).




Penting Shobat!

Thursday, July 12, 2012

JANGAN PERBAIKI CANGKUL DI TENGAH SAWAH

Ketua Umum Yayasan, Ketua PC NW & Pembina pontren
Krens Lotim. Lain hulu,  lain belalang. Lain dahulu lain pula sekarang. 

Seiring perjalan hidup manusia yang semakin canggih, pola hidup dan tingkah laku manusia semakin berbeda pula yang disebabkan beberapa faktor antara lain : tontonan yang disuguhkan melalui media elektronik,  bacaan - bacaan dan sebagainya. 

Jarang anak muda sekarang mau belajar pada orang tua tentang hal - hal yang berkaitan dengan akhlaq. 

Menghadapi Tahun Pelajaran 2012/2013, Yayasan Pondok Pesantren Birrul Walidain NW Rensing menggelar musyawarah lengkap yang dihadiri Dewan Pendiri Pontren ( TGH. Muhammad yusuf Ma'mun ), Pengurus inti yayasan, kepala sekolah/ madrasah. 

Dalam kesempatan tersebut, TGHM. yusuf Ma'mun memberikan arahan terkait bagaimana memperbaiki akhlaq anak yang saat ini cendrung ke arah yang negatif. 

Dicontohkan beliau, kalau orang tua dulu sering menyampaikan nasihat sindiran : " Jangan perbaiki cangkul di tengah sawah ". kalimat tersebut mengandung makna yang sangat padat yaitu antara lain, kalau diterjemahkan untuk para karyawan berarti kita tidak boleh korupsi waktu. 

Para pengajar harus disiplin dengan waktu, jangan hanya mengisi jadwal mengajar saja, tapi harus bisa meluangkan waktunya untuk anak didik diluar jamnya juga, tegas beliau. 

Menanggapi lembaga dibawah Yayasan Pontren Birrul Walidain NW Rensing yang rata - rata kekurangan ruangan belajar yang disebabkan banyaknya siswa, beliau menyarankan untuk membuat kelas gemuk dengan fasilitas tampungan yang wajar. 

Insya Alah sambil jalan dan mudah - mudahan ada izin Allah kita akan berupaya untuk mewujudkan semua permintaan itu, jelas beliau. 

Untuk Tahun Pelajaran ini Yayasan Pontren Birrul Walidain kekurangan 12 ruang belajar. 

Mudah - mudahan ada kepedulian dari semua pihak untuk menyelesaikan hal tersebut. amin. (MA).




Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com