Krens Lotim.

 
SIARAN PERS
 Senin, 22 Oktober 2012
 
 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT :
 ”TIDAK BENAR ISU PENCULIKAN ANAK, MASYARAKAT JANGAN TERPROVOKASI”
 
 Atensi khusus diberikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. 
TGH. M. Zainul Majdi terkait dengan maraknya isu gangguan kamtibmas di 
NTB, khususnya yang dalam beberapa hari terakhir terjadi di Pulau 
Lombok, yaitu isu penculikan anak yang diwarnai dengan aksi penghakiman 
massa. Meski sedang menunaikan ibadah haji, Gubernur NTB tetap memonitor
 dan memantau perkembangan di daerah, serta memberikan arahan kepada 
jajaran pemerintah di NTB.
 “Saya sudah mengontak seluruh 
Bupati/Walikota se Pulau Lombok, dan meminta kepada mereka menegaskan 
bahwa isu penculikan bayi dan anak itu TIDAK BENAR. Isu yang dilepas 
adalah bagian dari upaya untuk mengadu domba masyarakat. Masyarakat 
jangan terprovokasi oleh berbagai isu tersebut, apalagi sampai berbuat 
anarkhis”, papar Gubernur NTB.
 Lebih lanjut Gubernur NTB meminta 
agar pihak kepolisian hadir dengan kekuatan penuh untuk mengembalikan 
kemananan dan ketertiban masyarakat. Kepolisian agar sungguh-sungguh dan
 all out dalam penanganan dan penyelesaian permasalahan. “Kepolisian 
harus lebih kuat lagi untuk menangani isu-isu tersebut, karena bila 
tidak, maka eskalasinya bisa meningkat, seiring dengan semakin kuatnya 
upaya oknum tertentu untuk terus menebar isu tersebut untuk mengadu 
domba masyarakat NTB”.
 Gubernur NTB menyebutkan, setidaknya ada dua hal yang harus menjadi perhatian pihak kepolisian saat ini, yaitu :
 1. segera ada tindakan-tindakan nyata untuk menjaga keamanan daerah, 
mengembalikan rasa aman masyarakat, serta menjaga jiwa dan harta 
bendanya;
 2. segera lakukan penyelidikan secara profesional untuk mengetahui oknum yang terlibat, mengejar dan menangkapnya.
 Dalam kaitan ini, Gubernur NTB telah meminta Wakil Gubernur NTB untuk 
mengkoordinasikan semua perangkat pemerintahan, termasuk KOMINDA untuk 
merespon dan memulihkan rasa aman masyarakat. Bahkan semua jajaran SKPD 
diminta untuk turun ke masyarakat, serta mengoptimalkan penggunaan 
berbagai media yang ada dalam memberi penegasan kepada masyarakat 
terkait ketidakbenaran isu tersebut, dan upaya adu domba yang dilakukan 
pihak yang tidak bertanggung jawab. Melalui jalur lain, Gubernur NTB 
juga meminta bantuan para Tuan Guru dan Tokoh Masyarakat untuk ikut 
menjelaskan kepada masyarakat terkait hal tersebut.
 “Kita sedang 
diadu domba oleh oknum-oknum tertentu”. “Kita lawan adu domba tersebut 
dengan cara mengklarifikasi bahwa isu tersebut TIDAK BENAR, dengan tetap
 menjaga kekompakan, serta tidak terpengaruh dengan isu-isu tersebut”. 
“Jangan sampai terprovokasi dan melakukan aksi anarkhis, karena ini yang
 diinginkan oleh oknum-oknum tersebut”, Jelas Gubernur NTB.
 
“Optimalkan Siskamling dan tingkatkan kewaspadaan terhadapnya isu yang 
digulirkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, namun jangan 
menempatkan kecurigaan yang berlebihan”. “Hubungi aparat kepolisian 
terdekat jika ada indikasi yang mencurigakan dan serahkan penanganannya 
kepada jajaran kepolisian”. “Masyarakat jangan melakukan penghakiman 
sendiri”. “Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada penculikan anak dan
 lain-lain”, pungkas Gubernur NTB.
 Selanjutnya, dalam jumpa pers 
dengan wartawan di kantornya, Wakil Gubernur NTB – Ir. H. Badrul Munir, 
M.M, yang didampingi Kepala Bakesbangpoldagri (H. Nasibun, SH, MTP) dan 
Asisten Tatapraja dan Aparatur (Drs. H. Ridwan Hidayat) menyampaikan 
bahwa : “isu tersebut sangat tidak bertanggungjawab, meresahkan 
masyarakat, dan mengganggu stabilitas daerah. Oleh karena itu saya 
sampaikan bahwa isu tersebut secara terus-menerus kita ikuti dan 
telusuri, kita ikuti perkembangannya sekaligus kita telusuri sumbernya. 
Pemerintah Daerah melihat isu ini merupakan upaya mengadu domba 
masyarakat, upaya untuk menciptakan kekacauan di NTB”.
 “Kami 
telusuri terus isu tersebut, karena tidak ada isu yang tidak ada 
sumbernya - tidak ada asap kalau tidak ada api. Isu yang sangat 
menyesatkan ini tentunya ada aktor-aktor yang bermain dibelakang. 
Pemerintah Provinsi NTB bersama-sama aparat keamanan dan seluruh unsur 
pemerintah lainnya tetap kompak, untuk menelusuri isu ini sekaligus juga
 untuk mencegah terjadinya konflik ditengah masyarakat, dan isu ini 
tidak boleh berkembang”, jelas Wakil Gubernur NTB.
 Lebih lanjut, 
Wakil Gubernur NTB mengungkapkan : “Kami sudah berkoordinasi dengan 
aparat keamanan dan juga Pemerintah Kabupaten/Kota, supaya 
menyebarluaskan, memberitahukan kepada masyarakat, bahwa sesungguhnya 
isu yang berkaitan dengan santet, penculikan bayi, dan isu SARA, tidak 
boleh kita biarkan. Kita tidak ingin isu-isu ini dijadikan alat oleh 
orang-orang tidak bertanggungjawab yang memiliki agenda-agenda khusus, 
yang tidak menginginkan NTB kondusif, yang tidak ingin NTB 
pembangunannya berjalan dengan baik”.
 “Kita sadari bersama, kita 
sekarang sedang berikhtiar. Pemerintah bersama seluruh masyarakat sedang
 membangun daerah ini. Kita sedang berada pada semangat membangun. Kita 
berada pada capaian-capaian pembangunan yang mengarahkan kita pada 
peningkatan-peningkatan yang cukup menggembirakan”. “Jangan sampai kita 
terprovokasi sebagaimana diinginkan oknum-oknum tersebut. Jaga 
kekompakan kita. Teman-teman media juga berkontribusi dalam menciptakan 
kondusifitas daerah. Beritakan yang patut diberitakan”, harap Wakil 
Gubernur NTB.
 
 Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat,
 
 TRI BUDIPRAYITNO
 NIP. 19681016 198803 1 003
 
 
 
 
 
          
        
          
        
Krens Lotim.

 
SIARAN PERS
 Senin, 22 Oktober 2012
 
 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT :
 ”TIDAK BENAR ISU PENCULIKAN ANAK, MASYARAKAT JANGAN TERPROVOKASI”
 
 Atensi khusus diberikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. 
TGH. M. Zainul Majdi terkait dengan maraknya isu gangguan kamtibmas di 
NTB, khususnya yang dalam beberapa hari terakhir terjadi di Pulau 
Lombok, yaitu isu penculikan anak yang diwarnai dengan aksi penghakiman 
massa. Meski sedang menunaikan ibadah haji, Gubernur NTB tetap memonitor
 dan memantau perkembangan di daerah, serta memberikan arahan kepada 
jajaran pemerintah di NTB.
 “Saya sudah mengontak seluruh 
Bupati/Walikota se Pulau Lombok, dan meminta kepada mereka menegaskan 
bahwa isu penculikan bayi dan anak itu TIDAK BENAR. Isu yang dilepas 
adalah bagian dari upaya untuk mengadu domba masyarakat. Masyarakat 
jangan terprovokasi oleh berbagai isu tersebut, apalagi sampai berbuat 
anarkhis”, papar Gubernur NTB.
 Lebih lanjut Gubernur NTB meminta 
agar pihak kepolisian hadir dengan kekuatan penuh untuk mengembalikan 
kemananan dan ketertiban masyarakat. Kepolisian agar sungguh-sungguh dan
 all out dalam penanganan dan penyelesaian permasalahan. “Kepolisian 
harus lebih kuat lagi untuk menangani isu-isu tersebut, karena bila 
tidak, maka eskalasinya bisa meningkat, seiring dengan semakin kuatnya 
upaya oknum tertentu untuk terus menebar isu tersebut untuk mengadu 
domba masyarakat NTB”.
 Gubernur NTB menyebutkan, setidaknya ada dua hal yang harus menjadi perhatian pihak kepolisian saat ini, yaitu :
 1. segera ada tindakan-tindakan nyata untuk menjaga keamanan daerah, 
mengembalikan rasa aman masyarakat, serta menjaga jiwa dan harta 
bendanya;
 2. segera lakukan penyelidikan secara profesional untuk mengetahui oknum yang terlibat, mengejar dan menangkapnya.
 Dalam kaitan ini, Gubernur NTB telah meminta Wakil Gubernur NTB untuk 
mengkoordinasikan semua perangkat pemerintahan, termasuk KOMINDA untuk 
merespon dan memulihkan rasa aman masyarakat. Bahkan semua jajaran SKPD 
diminta untuk turun ke masyarakat, serta mengoptimalkan penggunaan 
berbagai media yang ada dalam memberi penegasan kepada masyarakat 
terkait ketidakbenaran isu tersebut, dan upaya adu domba yang dilakukan 
pihak yang tidak bertanggung jawab. Melalui jalur lain, Gubernur NTB 
juga meminta bantuan para Tuan Guru dan Tokoh Masyarakat untuk ikut 
menjelaskan kepada masyarakat terkait hal tersebut.
 “Kita sedang 
diadu domba oleh oknum-oknum tertentu”. “Kita lawan adu domba tersebut 
dengan cara mengklarifikasi bahwa isu tersebut TIDAK BENAR, dengan tetap
 menjaga kekompakan, serta tidak terpengaruh dengan isu-isu tersebut”. 
“Jangan sampai terprovokasi dan melakukan aksi anarkhis, karena ini yang
 diinginkan oleh oknum-oknum tersebut”, Jelas Gubernur NTB.
 
“Optimalkan Siskamling dan tingkatkan kewaspadaan terhadapnya isu yang 
digulirkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, namun jangan 
menempatkan kecurigaan yang berlebihan”. “Hubungi aparat kepolisian 
terdekat jika ada indikasi yang mencurigakan dan serahkan penanganannya 
kepada jajaran kepolisian”. “Masyarakat jangan melakukan penghakiman 
sendiri”. “Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada penculikan anak dan
 lain-lain”, pungkas Gubernur NTB.
 Selanjutnya, dalam jumpa pers 
dengan wartawan di kantornya, Wakil Gubernur NTB – Ir. H. Badrul Munir, 
M.M, yang didampingi Kepala Bakesbangpoldagri (H. Nasibun, SH, MTP) dan 
Asisten Tatapraja dan Aparatur (Drs. H. Ridwan Hidayat) menyampaikan 
bahwa : “isu tersebut sangat tidak bertanggungjawab, meresahkan 
masyarakat, dan mengganggu stabilitas daerah. Oleh karena itu saya 
sampaikan bahwa isu tersebut secara terus-menerus kita ikuti dan 
telusuri, kita ikuti perkembangannya sekaligus kita telusuri sumbernya. 
Pemerintah Daerah melihat isu ini merupakan upaya mengadu domba 
masyarakat, upaya untuk menciptakan kekacauan di NTB”.
 “Kami 
telusuri terus isu tersebut, karena tidak ada isu yang tidak ada 
sumbernya - tidak ada asap kalau tidak ada api. Isu yang sangat 
menyesatkan ini tentunya ada aktor-aktor yang bermain dibelakang. 
Pemerintah Provinsi NTB bersama-sama aparat keamanan dan seluruh unsur 
pemerintah lainnya tetap kompak, untuk menelusuri isu ini sekaligus juga
 untuk mencegah terjadinya konflik ditengah masyarakat, dan isu ini 
tidak boleh berkembang”, jelas Wakil Gubernur NTB.
 Lebih lanjut, 
Wakil Gubernur NTB mengungkapkan : “Kami sudah berkoordinasi dengan 
aparat keamanan dan juga Pemerintah Kabupaten/Kota, supaya 
menyebarluaskan, memberitahukan kepada masyarakat, bahwa sesungguhnya 
isu yang berkaitan dengan santet, penculikan bayi, dan isu SARA, tidak 
boleh kita biarkan. Kita tidak ingin isu-isu ini dijadikan alat oleh 
orang-orang tidak bertanggungjawab yang memiliki agenda-agenda khusus, 
yang tidak menginginkan NTB kondusif, yang tidak ingin NTB 
pembangunannya berjalan dengan baik”.
 “Kita sadari bersama, kita 
sekarang sedang berikhtiar. Pemerintah bersama seluruh masyarakat sedang
 membangun daerah ini. Kita sedang berada pada semangat membangun. Kita 
berada pada capaian-capaian pembangunan yang mengarahkan kita pada 
peningkatan-peningkatan yang cukup menggembirakan”. “Jangan sampai kita 
terprovokasi sebagaimana diinginkan oknum-oknum tersebut. Jaga 
kekompakan kita. Teman-teman media juga berkontribusi dalam menciptakan 
kondusifitas daerah. Beritakan yang patut diberitakan”, harap Wakil 
Gubernur NTB.
 
 Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat,
 
 TRI BUDIPRAYITNO
 NIP. 19681016 198803 1 003