Klik Aja

Sunday, November 25, 2012

CILOKA' SEBAGAI SIMBOLITAS ZAMAN



Acara Nyongkolan Sasak
Krens Lotim, Kemajuan zaman baik dalam bentuk technologi maupun informasi selalu menawarkan kemudahan dalam mengakses segala bentuk transformasi budaya baik lokal maupun global namun dibalik semuannya itu tidak serta mertra menawarkan sebuah solusi namun lebih kepada pembentukan sebuah prem berfikir yang lebih mutakhir sehingga terbentuklah budaya berfikir dan bertindak secara lebih objektif dan transformatif menuju masyarakat yang lebih sehat dan cerdas secara technologi.
Berkait dan bersambut antara sebuah harapan dan realita ternyata tidak semua hal mampu merubah prem dan cara berfikir kritis dan objeltif dapat diperoleh dari dan hanya sekedar melek technologi namun dibalik itu zaman tidak hanya dapat di ukur dengan tolak ukur kemajuan semata-mata namun budaya juga masih menawarkan banyak kearifan tersendiri seperti halnya CILOKA'.
Ciloka' pada dasarnya semakana dengan kata-kata biasa dalam masyarakat sasak namun lebih menjurus kepada bentuk sebuah kesenian tradisional sasak yang muncul di abad 20ahn. cilokak' bermakna yang sudah loka' atau tua maka secara singkat makna yang tersirat dari ungkpan ciloka' adalah kesenian terakhir sasak yang mungkin dapat di hasilkan zaman di era 20an.
Berbicara tentang kesenian daeraha sasak hal yang pertama-tama di kenal masyarakat sasak adalah gending kelentang kemudian berubah menjadi kesenian yang lebih modern dengan kemasan yang lebih modern yang di sebut dengan kecimol kemudian mengalami transisi kembali kearah yang lebih original yaitu gendang belek dan belakangan kesenian sasak melahirkan sebuah kesenian baru yaitu ciloka' yang menggabungkan seluruh aransmen baik lokal maupun nasional bahkan internasiaonal.
Hal serupa dimaksudkan agar semua kesenian sasak yang di harapkan bukan hanya sekedar sebagai pengiring dalam sebuah acra-acara seremonial semata-mata namun lebih kepada membanggakan sebuah tradisi yang memilki nilai lebih dan lebih kearah yang destruktif bagi masyarakat sasak. berciloka' secara sederhana merupakan sebuah penghayatan terhadap sebuah hasil kebudayaan sasak yang lebih maju dan kaya dengan khazanah kesenian yang bukan hanya berisi simbol simbol semata yang mengarahkan masyarakat kearah yang tidak bermartabat...(Abu Iqbal)

Penting Shobat!

Sunday, November 25, 2012

CILOKA' SEBAGAI SIMBOLITAS ZAMAN


Acara Nyongkolan Sasak
Krens Lotim, Kemajuan zaman baik dalam bentuk technologi maupun informasi selalu menawarkan kemudahan dalam mengakses segala bentuk transformasi budaya baik lokal maupun global namun dibalik semuannya itu tidak serta mertra menawarkan sebuah solusi namun lebih kepada pembentukan sebuah prem berfikir yang lebih mutakhir sehingga terbentuklah budaya berfikir dan bertindak secara lebih objektif dan transformatif menuju masyarakat yang lebih sehat dan cerdas secara technologi.
Berkait dan bersambut antara sebuah harapan dan realita ternyata tidak semua hal mampu merubah prem dan cara berfikir kritis dan objeltif dapat diperoleh dari dan hanya sekedar melek technologi namun dibalik itu zaman tidak hanya dapat di ukur dengan tolak ukur kemajuan semata-mata namun budaya juga masih menawarkan banyak kearifan tersendiri seperti halnya CILOKA'.
Ciloka' pada dasarnya semakana dengan kata-kata biasa dalam masyarakat sasak namun lebih menjurus kepada bentuk sebuah kesenian tradisional sasak yang muncul di abad 20ahn. cilokak' bermakna yang sudah loka' atau tua maka secara singkat makna yang tersirat dari ungkpan ciloka' adalah kesenian terakhir sasak yang mungkin dapat di hasilkan zaman di era 20an.
Berbicara tentang kesenian daeraha sasak hal yang pertama-tama di kenal masyarakat sasak adalah gending kelentang kemudian berubah menjadi kesenian yang lebih modern dengan kemasan yang lebih modern yang di sebut dengan kecimol kemudian mengalami transisi kembali kearah yang lebih original yaitu gendang belek dan belakangan kesenian sasak melahirkan sebuah kesenian baru yaitu ciloka' yang menggabungkan seluruh aransmen baik lokal maupun nasional bahkan internasiaonal.
Hal serupa dimaksudkan agar semua kesenian sasak yang di harapkan bukan hanya sekedar sebagai pengiring dalam sebuah acra-acara seremonial semata-mata namun lebih kepada membanggakan sebuah tradisi yang memilki nilai lebih dan lebih kearah yang destruktif bagi masyarakat sasak. berciloka' secara sederhana merupakan sebuah penghayatan terhadap sebuah hasil kebudayaan sasak yang lebih maju dan kaya dengan khazanah kesenian yang bukan hanya berisi simbol simbol semata yang mengarahkan masyarakat kearah yang tidak bermartabat...(Abu Iqbal)

Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com