
Tak ayal, kondisi demikian menjadi kekhawatiran para pedagang maupun pembeli. Tak hanya soal kenaikan harga, bahkan sejumlah pedagang mengaku mulai kehilangan pembeli.
"Dari bandarnya juga sudah mulai naik barang-barang. Parahnya lagi, pembeli sekarang sudah mulai sepi," keluh Salminah (27), salah seorang pedagang di pasar Rensing, Sabtu (31/3).
Menurut Salminah, isu kenaikan harga BBM membuat sejumlah barang tertentu menjadi hilang dari peredaran. Bahkan, kelangkaan barang membuat harga barang tersebut ikut mengalami kenaikan. "Sulit bagi pedagang itu sendiri menjual kepada para pembeli," tambahnya.
Mahsun (30), pedagang di pasar Sakra juga mengaku di kios sayurnya kini mulai sepi pembeli, Mahsun pun merinci bila omset penjualannya turun hingga 70 persen. Meskipun ada pembeli yang datang ke kiosnya, barang yang diinginkan konsumen juga dikurangi. "Yang biasanya beli satu kilogram, sekarang jadi seperempat kilogram saja," tuturnya.
Dia mengharapkan pemerintah daerah mampu memberikan bantuan terhadap kondisi sejumlah pedagang di pasar setempat dengan kondisi demikian.Mahsun juga sebenarnya berharap harga BBM tidak dinaikkan oleh pemerintah pusat. "Untuk kita yang sehari-hari seperti ini, sepertinya akan semakin sulit," ujarnya.
“BBM belum naik saja barang-barang sudah pada naik. Apalagi kalau BBM
benar-benar naik, harga pasti tambah tinggi. Beberapa hari yang lalu
kita masih beli bawang merah Rp11ribu per kg. Sekarang sudah Rp13 ribu.
Begitu juga bawang putih dari Rp8 ribu menjadi Rp9 ribu per kg,” ungkap Mu'awanah, ibu rumah tangga yang berbelanja di Pasar Rensing kepada KM Krens, Jum'at (30/3).
Mu'awanah mengaku sulit mengatur keuangan keluarga terutama untuk biaya
kebutuhan dapur. Belum lagi dengan kebutuhan lain yang juga akan ikut
naik seperti tarif dasar listrik dan lain sebagainya.
Hingga kemarin, kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng yang
sekarang menjadi Rp11.500 per kg dari harga semula Rp11 ribu per kg.
Beras naik menjadi Rp10 ribu per kg dari harga semula Rp8 ribu per kg.
Begitu juga kacang tanah naik dari harga Rp16 ribu per kg menjadi Rp18
ribu per kg. Gula pasir tetap Rp11 ribu per kg, sedangkan telur masih
stabil. Ada yang Rp1.000, Rp1.100, dan Rp1.200 per kg.
Menurut KM Krens, langkah segera yang harus diambil pemerintah ialah
melakukan inspeksi di lapangan, menindak segala praktik penimbunan,
serta bekerjasama dengan pihak kepolisian melakukan piket di sejumlah
pasar, untuk menghindari gejolak yang tidak diharapkan.
(MA)