Klik Aja

Saturday, August 25, 2012

Sisa Waktu Liburan, Pilih Pantai

0 komentar
Krens Lotim. Mengisi sisa waktu liburan, sebagian anak-anak muda di Selayar Keruak lebih banyak menghabiskan waktu  santai di pantai. Tidak seperti yang terjadi di Lombok Barat, Minggu ini sebagian besar masyarakat akan merayakan pesta tahunan Lebaran Topat.
Di Lotim khususnya di wilayah Selatan kegiatan seperti yang terjadi di Lobar persis tidak ada yang terjadi. Masyarakat melanjutkan puasa 6 hari di  bulan Syawal ditutup dengan begitu saja tanpa ada acara khusus untuk  melambangkan kemenangan yang disambung dengan lambang kebahagiaan ini.
Karena kegiatan pada sebagian masyarakat sepi, maka sangat banyak anak-anak muda menghabiskan waktu liburnya di pinggir-pinggir pantai, tidak jelas apa yang mereka lakukan. Dari pantauan KRens mereka lebih banyak kumpul-kumpul ngobrol menghabiskan makanan ringan sisa lebaran sampai waktu Ashar habis, padahal banyak sekali yang mereka bisa lakukan pada saat liburan ini, sebut saja membuat keterampilan kecil dari apa yang telah mereka terima di bangku sekolah atau mencari penghasilan dengan memetik daun tembakau di sawah.

Petani Tembakau Terancam Merugi

0 komentar
Krens Lotim. Tembakau yang dulunya sangat menjanjikan keuntungan, kini hanya tinggal kenangan.

Berbulan - bulan proses menjadikan tembakau yang siap dijual, namun itu semua hampa belaka. Tembakau yang sudah siap untuk dipasarkan numpuk dirumah - rumah petani. 

Banyak petani yang mengaku kehilangan akal untuk memasarkan tembakaunya disebabkan pembeli yang belakangan ini hilang. 

Para pembelipun mengaku kuwalahan membeli para petani disebabkan pembatasan jumlah dari gudang. Jadi, pembeli hanya mampu membeli seadanya. Dan itupun harus tembakau yang berkualitas sehingga gudang tidak menolak. 

Burhanuddin, selaku pemilik open tembakau mengaku sudah 16 juta modal awal sebelum mulai ngopen dan kini masih bingung bagaimana mengembalikan modal tersebut. Tembakau sudah banyak yang siap dijual tetapi pembeli yang tidak ada, bagaimana mau dapat uang, jelasnya pada saat dikonfirmasi. 

Lain halnya dengan Taat seorang stoker ( penjaga ) open yang setiap hari bergelut dengan api dan kayu untuk membakar tembakau. Beliau mengaku kalau dirinya sudah mempunyai jatah khusus, jadi tidak bingung apakah harga tembakau mahal atau tidak terserah karena dirinya dihitung berapa kali tembakau naik dan turun. 

Pada tahun lalu tembakau daun pertama bisa dibeli dengan harga Rp 2.500.000/ kuintal, tetapi sekarang berkisar antara Rp 500.000 dan Rp 1.000.000. Itupun kita harus mampu beradu argumen dengan pembeli sehingga bisa dipertahankan harga seperti itu, jelas H. Muslimin warga Rensing Bat yang sampai saat ini hanya pernah menjual tembakau daun pertama saja. 

Bokhari mengaku kalau dirinya pasti akan kembali menjalani hidup seperti tahun lalu yang harus merantau ke negeri jiran Malaysia untuk menutup hutang. Bayangkan saja untuk memulai pengerjaan tembakau harus menyewa lahan, beli bibit, beli pupuk, sewa buruh dan banyak lagi, sehingga mau tidak mau harus mencari jalan keluar sendiri yaitu menjadi TKI ke Malaysia. 

Para petani dibingungkan oleh pasaran, sedang kualitas tembakau pada tahun ini sangat memuaskan, namun sayang harga tidak menjanjikan. 

Mungkinkah ada jalan keluar dari kesedihan para petani seperti ini. Adakah kepedulian para pejabat untuk mengeluarkan kemelut petani tembakau saat ini. (MA)

Penting Shobat!

Saturday, August 25, 2012

Sisa Waktu Liburan, Pilih Pantai

Krens Lotim. Mengisi sisa waktu liburan, sebagian anak-anak muda di Selayar Keruak lebih banyak menghabiskan waktu  santai di pantai. Tidak seperti yang terjadi di Lombok Barat, Minggu ini sebagian besar masyarakat akan merayakan pesta tahunan Lebaran Topat.
Di Lotim khususnya di wilayah Selatan kegiatan seperti yang terjadi di Lobar persis tidak ada yang terjadi. Masyarakat melanjutkan puasa 6 hari di  bulan Syawal ditutup dengan begitu saja tanpa ada acara khusus untuk  melambangkan kemenangan yang disambung dengan lambang kebahagiaan ini.
Karena kegiatan pada sebagian masyarakat sepi, maka sangat banyak anak-anak muda menghabiskan waktu liburnya di pinggir-pinggir pantai, tidak jelas apa yang mereka lakukan. Dari pantauan KRens mereka lebih banyak kumpul-kumpul ngobrol menghabiskan makanan ringan sisa lebaran sampai waktu Ashar habis, padahal banyak sekali yang mereka bisa lakukan pada saat liburan ini, sebut saja membuat keterampilan kecil dari apa yang telah mereka terima di bangku sekolah atau mencari penghasilan dengan memetik daun tembakau di sawah.

Petani Tembakau Terancam Merugi

Krens Lotim. Tembakau yang dulunya sangat menjanjikan keuntungan, kini hanya tinggal kenangan.

Berbulan - bulan proses menjadikan tembakau yang siap dijual, namun itu semua hampa belaka. Tembakau yang sudah siap untuk dipasarkan numpuk dirumah - rumah petani. 

Banyak petani yang mengaku kehilangan akal untuk memasarkan tembakaunya disebabkan pembeli yang belakangan ini hilang. 

Para pembelipun mengaku kuwalahan membeli para petani disebabkan pembatasan jumlah dari gudang. Jadi, pembeli hanya mampu membeli seadanya. Dan itupun harus tembakau yang berkualitas sehingga gudang tidak menolak. 

Burhanuddin, selaku pemilik open tembakau mengaku sudah 16 juta modal awal sebelum mulai ngopen dan kini masih bingung bagaimana mengembalikan modal tersebut. Tembakau sudah banyak yang siap dijual tetapi pembeli yang tidak ada, bagaimana mau dapat uang, jelasnya pada saat dikonfirmasi. 

Lain halnya dengan Taat seorang stoker ( penjaga ) open yang setiap hari bergelut dengan api dan kayu untuk membakar tembakau. Beliau mengaku kalau dirinya sudah mempunyai jatah khusus, jadi tidak bingung apakah harga tembakau mahal atau tidak terserah karena dirinya dihitung berapa kali tembakau naik dan turun. 

Pada tahun lalu tembakau daun pertama bisa dibeli dengan harga Rp 2.500.000/ kuintal, tetapi sekarang berkisar antara Rp 500.000 dan Rp 1.000.000. Itupun kita harus mampu beradu argumen dengan pembeli sehingga bisa dipertahankan harga seperti itu, jelas H. Muslimin warga Rensing Bat yang sampai saat ini hanya pernah menjual tembakau daun pertama saja. 

Bokhari mengaku kalau dirinya pasti akan kembali menjalani hidup seperti tahun lalu yang harus merantau ke negeri jiran Malaysia untuk menutup hutang. Bayangkan saja untuk memulai pengerjaan tembakau harus menyewa lahan, beli bibit, beli pupuk, sewa buruh dan banyak lagi, sehingga mau tidak mau harus mencari jalan keluar sendiri yaitu menjadi TKI ke Malaysia. 

Para petani dibingungkan oleh pasaran, sedang kualitas tembakau pada tahun ini sangat memuaskan, namun sayang harga tidak menjanjikan. 

Mungkinkah ada jalan keluar dari kesedihan para petani seperti ini. Adakah kepedulian para pejabat untuk mengeluarkan kemelut petani tembakau saat ini. (MA)

Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com