Krens Lotim. Masyarakat penerima jatah beras miskin semakin dibingungkan dengan jatah semakin sedikit ditambah lagi kualitasnya tidak baik.
Beras yang diterima untuk satu kepala keluarga seharusnya 15 kg/ bulan, namun kenyataannya tidak demikian masing - masing KK hanya mendapatkan jatah 3 kg saja.
Ibu Anah, mengaku kurang puas dengan beras yang diterima saat ini, disamping jatahnya kurang, berasnya juga berkutu. Ini kan tidak sesuai diberikan kepada orang - orang yang kurang mampu, tuturnya.
Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi saat ini saja, namun sudah berulang kali.
Awaluddin, ketua RT Tibu Jae saat dikonfirmasi tim KM menyebutkan kalau dirinya tidak tahu bagaimana sebenarnya jatah yang harus diberikan kepada masing - masing penerima karena jatah seperti ini sudah lama digunakan.
Sementara Kepala Desa Rensing Bat, Muhammad Hilmi, SE. menanggapi pertanyaan tim KM menyatakan : " jatah seperti ini memang tidak bisa kita elakkan karena memang dari atas sudah kurang, jadi mau tidak mau harus diterima seperti itu", jelasnya.
Persoalan seperti ini tidak hanya terjadi di desa Rensing Bat, namun terjadi di setiap desa yang menyebabkan masyarakat penerima raskin merasa kecewa.
Mohon kalau kami harus dibantu, berikan kami yang layak dikonsumsi, kata Bokah seorang kepala keluarga yang sehari - hari tidak bisa mencari nafkah karena kondisinya tuna netra.
Akankah orang - orang miskin menjadi permainan, atau sebagai lahan empuk bagi yang mau mencari keuntungan.
Tidak. Semoga situasi seperti ini bisa diselesaikan dengan bijak oleh penguasa negeri ini. amin. (MA).
Ibu Anah, mengaku kurang puas dengan beras yang diterima saat ini, disamping jatahnya kurang, berasnya juga berkutu. Ini kan tidak sesuai diberikan kepada orang - orang yang kurang mampu, tuturnya.
Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi saat ini saja, namun sudah berulang kali.
Awaluddin, ketua RT Tibu Jae saat dikonfirmasi tim KM menyebutkan kalau dirinya tidak tahu bagaimana sebenarnya jatah yang harus diberikan kepada masing - masing penerima karena jatah seperti ini sudah lama digunakan.
Sementara Kepala Desa Rensing Bat, Muhammad Hilmi, SE. menanggapi pertanyaan tim KM menyatakan : " jatah seperti ini memang tidak bisa kita elakkan karena memang dari atas sudah kurang, jadi mau tidak mau harus diterima seperti itu", jelasnya.
Persoalan seperti ini tidak hanya terjadi di desa Rensing Bat, namun terjadi di setiap desa yang menyebabkan masyarakat penerima raskin merasa kecewa.
Mohon kalau kami harus dibantu, berikan kami yang layak dikonsumsi, kata Bokah seorang kepala keluarga yang sehari - hari tidak bisa mencari nafkah karena kondisinya tuna netra.
Akankah orang - orang miskin menjadi permainan, atau sebagai lahan empuk bagi yang mau mencari keuntungan.
Tidak. Semoga situasi seperti ini bisa diselesaikan dengan bijak oleh penguasa negeri ini. amin. (MA).