Klik Aja

Monday, May 14, 2012

SORONG SERAH, LINTAS ZAMAN

0 komentar
Tradisi Sorong Serah
Krens Lotim, Menyorot Budaya seakan memantau sebuah objek yang tak pernah sepi dari inovasi, terus berkembang dari zaman kezaman tanpa melupakan satu pesan yang tetap di usungnya, demikian yang di sampaikan salah seorang tokoh di sakra barat saat di temui KMD di rumahnya di desa Sukarara senin,14/05/12 kemarin.
Dikatakannya budaya kita saat ini memang sedang dalam transisi yang sangat tinggi dan intens namun itu semua tidak berimbas kepada muatan yang di pangku budaya tersebut, sebut saja misalnya dalam beberapa seremonial yang sering dilakukan masyarakat kita sangat variatif sekali mulai dari, Sambutan,Resepsi ,IjabKabul dan lain sebagainya namun tak ada satupun dari masyarakat kita tidak setuju dengan adanya prosesi tersebut semuanya di terima ... terang Amaq Opi kemarin.
Ditambahkannya pula selama ini budaya kita memang sering berubah-ubah itu di karenakan tuntutan terhadap kebutuhan yang mendesak dan tuntutan terhadap kegemaran masyarakat saat ini, "dulunya Adat Sorong Serah dilakukan dengan iringan Kelentang, Kemudian Berubah menjadi Kecimol (Nama Kesenian) kemudian berubah Lagi dengan adanya Gendang Belek dan lain-lain lagi.... tutur pria bertbadan Lima tersebut.
Ditanya soal prosesi sorong serah yang sering dilakukan oleh masyarakat sekarang ini, amaq Opi menuturkan bahwa tidak ada perubahan yang terjadi sehubungan dengan prosesi sorong serah namun bila di pantau lebih ditail lagi kalangan bangsawan terkadang lebih apik dalam melaksanakan prosesi ini dengan menggunakan prosesi Bewacan (Saling tanya jawab dengan Bahasa Adat saat melakukan prosesi sorong serah) jika dibandingkan dengan sekarang ini hal tersebut masih sering di praktikkan oleh kalangan darah biru.. tambahnya.
sebagai akhir dari wawancara eksklusif dengan KMD kemarin amaq Opi mengingatkan bahwa hajat utama dari pelaksanaan sorong serah ini adalah Mengantar Mempelai perempuan Kerumah orang tuanya untuk terakhir kali sebagai simbol pengambilan Mempelai perempuan yang akan pindah tempat tinggal menuju rumah suaminya yang akan di tutup dengan prosesi Balas Naen (Mengulang prosesi tersebut) secara kekeluargaan. (CA)

Penting Shobat!

Monday, May 14, 2012

SORONG SERAH, LINTAS ZAMAN

Tradisi Sorong Serah
Krens Lotim, Menyorot Budaya seakan memantau sebuah objek yang tak pernah sepi dari inovasi, terus berkembang dari zaman kezaman tanpa melupakan satu pesan yang tetap di usungnya, demikian yang di sampaikan salah seorang tokoh di sakra barat saat di temui KMD di rumahnya di desa Sukarara senin,14/05/12 kemarin.
Dikatakannya budaya kita saat ini memang sedang dalam transisi yang sangat tinggi dan intens namun itu semua tidak berimbas kepada muatan yang di pangku budaya tersebut, sebut saja misalnya dalam beberapa seremonial yang sering dilakukan masyarakat kita sangat variatif sekali mulai dari, Sambutan,Resepsi ,IjabKabul dan lain sebagainya namun tak ada satupun dari masyarakat kita tidak setuju dengan adanya prosesi tersebut semuanya di terima ... terang Amaq Opi kemarin.
Ditambahkannya pula selama ini budaya kita memang sering berubah-ubah itu di karenakan tuntutan terhadap kebutuhan yang mendesak dan tuntutan terhadap kegemaran masyarakat saat ini, "dulunya Adat Sorong Serah dilakukan dengan iringan Kelentang, Kemudian Berubah menjadi Kecimol (Nama Kesenian) kemudian berubah Lagi dengan adanya Gendang Belek dan lain-lain lagi.... tutur pria bertbadan Lima tersebut.
Ditanya soal prosesi sorong serah yang sering dilakukan oleh masyarakat sekarang ini, amaq Opi menuturkan bahwa tidak ada perubahan yang terjadi sehubungan dengan prosesi sorong serah namun bila di pantau lebih ditail lagi kalangan bangsawan terkadang lebih apik dalam melaksanakan prosesi ini dengan menggunakan prosesi Bewacan (Saling tanya jawab dengan Bahasa Adat saat melakukan prosesi sorong serah) jika dibandingkan dengan sekarang ini hal tersebut masih sering di praktikkan oleh kalangan darah biru.. tambahnya.
sebagai akhir dari wawancara eksklusif dengan KMD kemarin amaq Opi mengingatkan bahwa hajat utama dari pelaksanaan sorong serah ini adalah Mengantar Mempelai perempuan Kerumah orang tuanya untuk terakhir kali sebagai simbol pengambilan Mempelai perempuan yang akan pindah tempat tinggal menuju rumah suaminya yang akan di tutup dengan prosesi Balas Naen (Mengulang prosesi tersebut) secara kekeluargaan. (CA)

Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com