Klik Aja

Friday, December 7, 2012

RESTORASI GERABAH DAN TEMBIKAR

0 komentar

Pembakaran Gerabah
Krens Lotim,dinamika dunia pendidikan kerap menawarkan industrialisasi dan modernisasi dalam kehidupan bermasyarakat yang kemudian berimbas pada menipisnya semangat melestarikan kebudayaan yang ada baik di daerah maupun nasional , hal tersebut juga memicu munculnya persfektif "kolot" bagi masyarakat yang kerap menggunakan produk-produk lokal baik berupa industri gerabah maupun tembikar.
padahal pada sisilain masyarakat atau peserta didik dituntut untuk proaktof mengawal dan mengusung pemberdayaan dan mencintai produk lokal yang sudah ada, tidak hanya itu pemerintah baik pusat provinsi maupun daerah juga seakan berlomba dalam membuika dan memberi ruang gerak bagi peningkatan dan perbaikan mutu produk lojkal yang ada dengan diselenggarakannya berbagai even-even penting seumpama Pameran budaya, pameran pembangunan pasar rakyat dan sederet kegiatan-kegiatan seremonial yang mementingkan tahap peningkatan mutu produk budaya lokal baik di tingkat nasional maupun daerah.
Mariani Hasni dan reka-rekannya
hal tersebut terungkap pada saat pelaksanaan rapat evaluasi pengawas ujian smester berama dewan pembina di lingkungan popes BWNW Rensing pada kesempatan tersebut Mariani Hasni Ba yang kebetulan mengampu mata pelajaran Seni dan Budaya membuka seloroh itu " sekarang ini banyak sekali anak-anak kita ya ng tidak mengenal tepak, keliong/nyiru kemosak , keraro dan belaong" ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga mariani menambahkan bahwa sesungguhnya merupakan tugas kita bersama dalam melaksanakan upaya restorasi gerabah maupun tembikar guna menyongsong program nasional Indonesia Beatiful yang merupakan titik acu dari program visit lombok sumbawa jelas mariani .
Dikatakannya pula bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya mariani mengharap kepada seluruh elemen bangsa ini guna melanjutkan tradisi-tradisi y6ang tel;ah di gulirkan pemerintah guna melakukan trobosan menuju masyarakat NTB yang Berdaya Saing (Abu IQbal)

Penting Shobat!

Friday, December 7, 2012

RESTORASI GERABAH DAN TEMBIKAR


Pembakaran Gerabah
Krens Lotim,dinamika dunia pendidikan kerap menawarkan industrialisasi dan modernisasi dalam kehidupan bermasyarakat yang kemudian berimbas pada menipisnya semangat melestarikan kebudayaan yang ada baik di daerah maupun nasional , hal tersebut juga memicu munculnya persfektif "kolot" bagi masyarakat yang kerap menggunakan produk-produk lokal baik berupa industri gerabah maupun tembikar.
padahal pada sisilain masyarakat atau peserta didik dituntut untuk proaktof mengawal dan mengusung pemberdayaan dan mencintai produk lokal yang sudah ada, tidak hanya itu pemerintah baik pusat provinsi maupun daerah juga seakan berlomba dalam membuika dan memberi ruang gerak bagi peningkatan dan perbaikan mutu produk lojkal yang ada dengan diselenggarakannya berbagai even-even penting seumpama Pameran budaya, pameran pembangunan pasar rakyat dan sederet kegiatan-kegiatan seremonial yang mementingkan tahap peningkatan mutu produk budaya lokal baik di tingkat nasional maupun daerah.
Mariani Hasni dan reka-rekannya
hal tersebut terungkap pada saat pelaksanaan rapat evaluasi pengawas ujian smester berama dewan pembina di lingkungan popes BWNW Rensing pada kesempatan tersebut Mariani Hasni Ba yang kebetulan mengampu mata pelajaran Seni dan Budaya membuka seloroh itu " sekarang ini banyak sekali anak-anak kita ya ng tidak mengenal tepak, keliong/nyiru kemosak , keraro dan belaong" ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga mariani menambahkan bahwa sesungguhnya merupakan tugas kita bersama dalam melaksanakan upaya restorasi gerabah maupun tembikar guna menyongsong program nasional Indonesia Beatiful yang merupakan titik acu dari program visit lombok sumbawa jelas mariani .
Dikatakannya pula bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya mariani mengharap kepada seluruh elemen bangsa ini guna melanjutkan tradisi-tradisi y6ang tel;ah di gulirkan pemerintah guna melakukan trobosan menuju masyarakat NTB yang Berdaya Saing (Abu IQbal)

Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com