
Menilik kembali kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki masalah multi kompleks mulai dari masalah ekonomi ,sosial ,politik ,budaya, juga profesi tentu tidak lepas dari keterkaitan satu sama lain akan halnya dengan pekerjaan yang bisa mendorong masyarakat untuk mencapai kesejahteraan maka masyarakat di tuntut lebil dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki selama ini.
Selain kondisi ekonomi dalam hal ini pertanian kian hari kian menyempit maka untuk mendapatkan pekerjaan merupakan suatu yang sulit, tetapi tidak halnya dengan sufri seorang warga dusun jerua desa montong beter. seakan tidak mau dikatakan sebagai masyarakat pengangguran sufri menyulap halamannya menjadi kandang merpati, menurut pengakuannya selama ini sufri mendapatkan keuntungan dari memelihara merpati tidak kurang dari 30 ribu rupiah perhari pasalnya harga merpati di pasar paling murah 15 ribu per ekornya bayangkan kalo kita jual 10 ekor saja perminggu bisa di kalkulasi pendapatan kita selama satu bulannya. tegas sufri saat di temui kmd di rumahnya.
selain nilai jual yang lumayan juga merpati memiliki kemampuan berproduksi sampai 1 kali 40 hari maka di pastikan stok merpati di rumahnya tidak akan berkurang walaupun saya hanya memelihara 50 ekor saja "sepasang merpati kita pelihara 40 hari bisa menghasilkan 2 ekor minimalnya kalau kita punya 20 pasang berapa per 40 hari. tantang pria yang sudah bertahun tahun memelihara merpati itu.
Di akhir wawancara dengan KMD 25/03/12 sufri meminta kedepannya masyarakat ataupun pemerintah tidak hanya memandang merpati sebagai pinatang piaraan akan tetapi lebih kepada sosialisasi merpati sebagai unggas pasalnya merpati juga tidak kalah saing dengan unggas-unggas yang lain seperti ayam,itik,dan bebek. (C.A)
0 komentar:
Post a Comment