Klik Aja

Monday, March 26, 2012

MENYULAP MERPATI MENJADI UNGGAS



Krens. lotim. Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan zamrud khatulistiwa tidak serta merta langsung memberikan kontribusi berbentuk kesejahteraan melainkan mengharuskan seluruh rakyatnya untuk bekerja mulai dari menjual koran sampai menjual kehormatan,mulai dari seorang presiden sampai menjadi seorang pengamen sekalipun. dalam kontek demikianlah kiranya saat ini pemerintah di minta pro rakyat dalam menyuarakan seluruh aspirasi masyarakat terutama kalangan menengah kebawah.

Menilik kembali kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki masalah multi kompleks mulai dari masalah ekonomi ,sosial ,politik ,budaya, juga profesi tentu tidak lepas dari keterkaitan satu sama lain akan halnya dengan pekerjaan yang bisa mendorong masyarakat untuk mencapai kesejahteraan maka masyarakat di tuntut lebil dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki selama ini.

Selain kondisi ekonomi dalam hal ini pertanian kian hari kian menyempit maka untuk mendapatkan pekerjaan merupakan suatu yang sulit, tetapi tidak halnya dengan sufri seorang warga dusun jerua desa montong beter. seakan tidak mau dikatakan sebagai masyarakat pengangguran sufri menyulap halamannya menjadi kandang merpati, menurut pengakuannya selama ini sufri mendapatkan keuntungan dari memelihara merpati tidak kurang dari 30 ribu rupiah perhari pasalnya harga merpati di pasar paling murah 15 ribu per ekornya bayangkan kalo kita jual 10 ekor saja perminggu bisa di kalkulasi pendapatan kita selama satu bulannya. tegas sufri saat di temui kmd di rumahnya.
selain nilai jual yang lumayan juga merpati memiliki kemampuan berproduksi sampai 1 kali 40 hari maka di pastikan stok merpati di rumahnya tidak akan berkurang walaupun saya hanya memelihara 50 ekor saja "sepasang merpati kita pelihara 40 hari bisa menghasilkan 2 ekor minimalnya kalau kita punya 20 pasang berapa per 40 hari. tantang pria yang sudah bertahun tahun memelihara merpati itu.

Di akhir wawancara dengan KMD 25/03/12 sufri meminta kedepannya masyarakat ataupun pemerintah tidak hanya memandang merpati sebagai pinatang piaraan akan tetapi lebih kepada sosialisasi merpati sebagai unggas pasalnya merpati juga tidak kalah saing dengan unggas-unggas yang lain seperti ayam,itik,dan bebek. (C.A)

0 komentar:

Penting Shobat!

Monday, March 26, 2012

MENYULAP MERPATI MENJADI UNGGAS


Krens. lotim. Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan zamrud khatulistiwa tidak serta merta langsung memberikan kontribusi berbentuk kesejahteraan melainkan mengharuskan seluruh rakyatnya untuk bekerja mulai dari menjual koran sampai menjual kehormatan,mulai dari seorang presiden sampai menjadi seorang pengamen sekalipun. dalam kontek demikianlah kiranya saat ini pemerintah di minta pro rakyat dalam menyuarakan seluruh aspirasi masyarakat terutama kalangan menengah kebawah.

Menilik kembali kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki masalah multi kompleks mulai dari masalah ekonomi ,sosial ,politik ,budaya, juga profesi tentu tidak lepas dari keterkaitan satu sama lain akan halnya dengan pekerjaan yang bisa mendorong masyarakat untuk mencapai kesejahteraan maka masyarakat di tuntut lebil dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki selama ini.

Selain kondisi ekonomi dalam hal ini pertanian kian hari kian menyempit maka untuk mendapatkan pekerjaan merupakan suatu yang sulit, tetapi tidak halnya dengan sufri seorang warga dusun jerua desa montong beter. seakan tidak mau dikatakan sebagai masyarakat pengangguran sufri menyulap halamannya menjadi kandang merpati, menurut pengakuannya selama ini sufri mendapatkan keuntungan dari memelihara merpati tidak kurang dari 30 ribu rupiah perhari pasalnya harga merpati di pasar paling murah 15 ribu per ekornya bayangkan kalo kita jual 10 ekor saja perminggu bisa di kalkulasi pendapatan kita selama satu bulannya. tegas sufri saat di temui kmd di rumahnya.
selain nilai jual yang lumayan juga merpati memiliki kemampuan berproduksi sampai 1 kali 40 hari maka di pastikan stok merpati di rumahnya tidak akan berkurang walaupun saya hanya memelihara 50 ekor saja "sepasang merpati kita pelihara 40 hari bisa menghasilkan 2 ekor minimalnya kalau kita punya 20 pasang berapa per 40 hari. tantang pria yang sudah bertahun tahun memelihara merpati itu.

Di akhir wawancara dengan KMD 25/03/12 sufri meminta kedepannya masyarakat ataupun pemerintah tidak hanya memandang merpati sebagai pinatang piaraan akan tetapi lebih kepada sosialisasi merpati sebagai unggas pasalnya merpati juga tidak kalah saing dengan unggas-unggas yang lain seperti ayam,itik,dan bebek. (C.A)

No comments:

Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com