Krens Lotim. Para petani tembakau di Kecamatan Sakra Barat, merasa merugi akibat proyek jalan Provinsi yang sampai saat ini belum selesai pengerjaannya. Ini dialami petani tembakau di Desa Pematung, desa Rensing Kec. Sakra Barat, dan Desa Sepit, Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.
Tanaman tembakau mereka rusak. Kalaupun bisa dipanen hasil panennya tidak optimal. Salah seorang petani, H. Maksum Thaib, BA, mengaku, tanaman tembakau rusak terkena debu setebal dua milimeter dari proyek jalan pemerintah Provinsi yang sedang dikerjakan. Kualitas tembakau menurun drastis, sehingga harganya diperkirakan akan melorot tajam 50-75 persen.
Petani tembakau seperti Maksum inipun merugi dan tidak mendapatkan hasil yang optimal dari jerih payahnya. Padahal, menanam tembakau tidak mudah. Apalagi harga pupuk mahal. Petani tembakau berharap pemerintah memberikan ganti rugi karena kerugian yang mereka derita akibat proyek jalan pemerintah tersebut.
Sepanjang jalan yang belum di aspal mulai dari Rensing sampai ke Keruak rata - rata mengeluh akibat proyek yang sedang dikerjakan. Di Desa Mendana terdapat sekitar sepuluh kotak areal tanaman tembakau. Sedang di Desa Selebung ada sekitar 20 kotak. Setiap kotak petani biasa mendapatkan hasil dua sampai tiga juta rupiah, tergantung kualitas tembakau.
Tanaman tembakau mereka rusak. Kalaupun bisa dipanen hasil panennya tidak optimal. Salah seorang petani, H. Maksum Thaib, BA, mengaku, tanaman tembakau rusak terkena debu setebal dua milimeter dari proyek jalan pemerintah Provinsi yang sedang dikerjakan. Kualitas tembakau menurun drastis, sehingga harganya diperkirakan akan melorot tajam 50-75 persen.
Petani tembakau seperti Maksum inipun merugi dan tidak mendapatkan hasil yang optimal dari jerih payahnya. Padahal, menanam tembakau tidak mudah. Apalagi harga pupuk mahal. Petani tembakau berharap pemerintah memberikan ganti rugi karena kerugian yang mereka derita akibat proyek jalan pemerintah tersebut.
Sepanjang jalan yang belum di aspal mulai dari Rensing sampai ke Keruak rata - rata mengeluh akibat proyek yang sedang dikerjakan. Di Desa Mendana terdapat sekitar sepuluh kotak areal tanaman tembakau. Sedang di Desa Selebung ada sekitar 20 kotak. Setiap kotak petani biasa mendapatkan hasil dua sampai tiga juta rupiah, tergantung kualitas tembakau.
Akibat debu seperti ini apakah bisa kita dapat uang atau tidak, masih kita tunggu sampai saat ini gudang tembakau belum buka untuk membeli dari petani, sedang biaya yang kita keluarkan sudah banyak, mulai dari penyewaan lahan sampai biaya penanaman dan pemupukan.
Mudah - mudahan ada jalan keluar bagi para petani, lebih - lebih saat ini sedang dalam menjalankan ibadah puasa. (MA).
0 komentar:
Post a Comment