Klik Aja

Monday, May 7, 2012

PAK ZAINAL SANG INSPIRATOR


Pak Zainal
Krens Lotim. Kehidupan setiap manusia tidak terlepas dari hubungan antar sesama terutama masyarakat sekitar kita. Tetangga adalah keluarga dekat yang tidak sedarah, namun selalu berada paling dekat dengan kita. Itulah sebabnya Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk selalu saling mengasihi terutama kerabat kita. 

Zainal adalah sosok yang selalu membantu sesama dengan segala kemampuannya, tidak mengenal kata tidak. Apabila disuruh, dia selalu mengatakan siap.

Pria yang pindah domisili dari Gunung Jae ke Tibu Jae sekitar tahun 2008 yang lalu adalah sosok yang bisa ditiru oleh kita.

Saya ingin melewati hidup ini dengan penuh kesederhanaan dan tidak lupa kepada sang khaliq, jelas pria yang kesehariannya tidak bisa menggunakan baju ini.

Dari hari kehari selalu dilaluinya dengan begitu sederhana. Dibantu oleh sang istri dia siap melalui hidupnya dengan kesederhanaan.

Aku bukan tak ingin kaya, Juga tak ingin hidup miskin, Aku hanya ingin memilih selalu hidup sederhana, Aku ingin menjadi orang biasa, jelasnya pada saat dikunjungi KM Krens dirumahnya di Tibu Jae. 

Biarlah rumah kami begini, apa adanya, asal keluargaku dapat berteduh dan beristirahat, terhindar dari panasnya matahari dan basahnya hujan. Rumah model kampung dan tak mengikuti tren arsitektur terbaru. Tak harus mewah, tak harus terlihat indah dan artistik.

Aku malu pada Rasul yang hanya tidur di atas tikar kasar tiap harinya, Aku malu pada Syekh Ali Ghuraisyah, yang hanya menjadikan krak botol minuman yang ditutup sehelai kain lusuh untuk meja dan kursi tamunya.
Aku malu pada Usamah, yang tak memiliki satu buah furniturpun di rumah keempat istrinya, sementara untuk amal sosial dengan mudah dia akan mengeluarkan cek senilai ratusan juta dollar.

Mereka bukan orang miskin, tapi mereka adalah orang-orang yang memilih untuk hidup sederhana.

Aku takut berlimpahnya harta akan menyilaukan mata dan hatiku.
Takut nyamannya rumah dan kendaraan membuatku tak lagi mampu meletakkan harta di tangan, tapi telah jauh meracuni hatiku.
Dan aku sungguh takut dengan ujian harta ini.

Kami merasa malu dengan ceramah Pak Zainal yang begitu memukul diri kami sehingga patut dicontoh oleh semua orang. 

Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita dan tidak menjadikan harta sebagai standar keistimewaan seseorang dalam hidupnya. 
Wassalam. Wallhu A'lam. 

(MA)

0 komentar:

Penting Shobat!

Monday, May 7, 2012

PAK ZAINAL SANG INSPIRATOR

Pak Zainal
Krens Lotim. Kehidupan setiap manusia tidak terlepas dari hubungan antar sesama terutama masyarakat sekitar kita. Tetangga adalah keluarga dekat yang tidak sedarah, namun selalu berada paling dekat dengan kita. Itulah sebabnya Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk selalu saling mengasihi terutama kerabat kita. 

Zainal adalah sosok yang selalu membantu sesama dengan segala kemampuannya, tidak mengenal kata tidak. Apabila disuruh, dia selalu mengatakan siap.

Pria yang pindah domisili dari Gunung Jae ke Tibu Jae sekitar tahun 2008 yang lalu adalah sosok yang bisa ditiru oleh kita.

Saya ingin melewati hidup ini dengan penuh kesederhanaan dan tidak lupa kepada sang khaliq, jelas pria yang kesehariannya tidak bisa menggunakan baju ini.

Dari hari kehari selalu dilaluinya dengan begitu sederhana. Dibantu oleh sang istri dia siap melalui hidupnya dengan kesederhanaan.

Aku bukan tak ingin kaya, Juga tak ingin hidup miskin, Aku hanya ingin memilih selalu hidup sederhana, Aku ingin menjadi orang biasa, jelasnya pada saat dikunjungi KM Krens dirumahnya di Tibu Jae. 

Biarlah rumah kami begini, apa adanya, asal keluargaku dapat berteduh dan beristirahat, terhindar dari panasnya matahari dan basahnya hujan. Rumah model kampung dan tak mengikuti tren arsitektur terbaru. Tak harus mewah, tak harus terlihat indah dan artistik.

Aku malu pada Rasul yang hanya tidur di atas tikar kasar tiap harinya, Aku malu pada Syekh Ali Ghuraisyah, yang hanya menjadikan krak botol minuman yang ditutup sehelai kain lusuh untuk meja dan kursi tamunya.
Aku malu pada Usamah, yang tak memiliki satu buah furniturpun di rumah keempat istrinya, sementara untuk amal sosial dengan mudah dia akan mengeluarkan cek senilai ratusan juta dollar.

Mereka bukan orang miskin, tapi mereka adalah orang-orang yang memilih untuk hidup sederhana.

Aku takut berlimpahnya harta akan menyilaukan mata dan hatiku.
Takut nyamannya rumah dan kendaraan membuatku tak lagi mampu meletakkan harta di tangan, tapi telah jauh meracuni hatiku.
Dan aku sungguh takut dengan ujian harta ini.

Kami merasa malu dengan ceramah Pak Zainal yang begitu memukul diri kami sehingga patut dicontoh oleh semua orang. 

Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita dan tidak menjadikan harta sebagai standar keistimewaan seseorang dalam hidupnya. 
Wassalam. Wallhu A'lam. 

(MA)

No comments:

Penting

Test Footer 2

Prinsip

BANGKITLAH DESAKU. Padamu ku tuangkan segelas tinta tuk perjuangan. berani tumpahkan darah sendiri membelamu. Dengan langkah berani sampai mati. Biar berkalang tanah. Dan itu yang terakhir. Kali ini kami menggores daging-daging kenyal. Yang berbau amis basi. Dan berjalan menelusuri derap langkah perjuangan. Menuju medan perang yang tak terbilang. ( SaifZuhri )

Followers

Total Pageviews

Advertisement

Flickr

PR n/a

tribunolahraga.info-Google pagerank,alexa rank,Competitor

Dari Mana Pengunjung

Footer Widget 1

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com