Pembakaran Gerabah |
Krens Lotim,dinamika dunia pendidikan kerap menawarkan industrialisasi dan modernisasi dalam kehidupan bermasyarakat yang kemudian berimbas pada menipisnya semangat melestarikan kebudayaan yang ada baik di daerah maupun nasional , hal tersebut juga memicu munculnya persfektif "kolot" bagi masyarakat yang kerap menggunakan produk-produk lokal baik berupa industri gerabah maupun tembikar.
padahal pada sisilain masyarakat atau peserta didik dituntut untuk proaktof mengawal dan mengusung pemberdayaan dan mencintai produk lokal yang sudah ada, tidak hanya itu pemerintah baik pusat provinsi maupun daerah juga seakan berlomba dalam membuika dan memberi ruang gerak bagi peningkatan dan perbaikan mutu produk lojkal yang ada dengan diselenggarakannya berbagai even-even penting seumpama Pameran budaya, pameran pembangunan pasar rakyat dan sederet kegiatan-kegiatan seremonial yang mementingkan tahap peningkatan mutu produk budaya lokal baik di tingkat nasional maupun daerah.
Mariani Hasni dan reka-rekannya |
hal tersebut terungkap pada saat pelaksanaan rapat evaluasi pengawas ujian smester berama dewan pembina di lingkungan popes BWNW Rensing pada kesempatan tersebut Mariani Hasni Ba yang kebetulan mengampu mata pelajaran Seni dan Budaya membuka seloroh itu " sekarang ini banyak sekali anak-anak kita ya ng tidak mengenal tepak, keliong/nyiru kemosak , keraro dan belaong" ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga mariani menambahkan bahwa sesungguhnya merupakan tugas kita bersama dalam melaksanakan upaya restorasi gerabah maupun tembikar guna menyongsong program nasional Indonesia Beatiful yang merupakan titik acu dari program visit lombok sumbawa jelas mariani .
Dikatakannya pula bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya mariani mengharap kepada seluruh elemen bangsa ini guna melanjutkan tradisi-tradisi y6ang tel;ah di gulirkan pemerintah guna melakukan trobosan menuju masyarakat NTB yang Berdaya Saing (Abu IQbal)
0 komentar:
Post a Comment