Tradisi Sorong Serah |
Dikatakannya budaya kita saat ini memang sedang dalam transisi yang sangat tinggi dan intens namun itu semua tidak berimbas kepada muatan yang di pangku budaya tersebut, sebut saja misalnya dalam beberapa seremonial yang sering dilakukan masyarakat kita sangat variatif sekali mulai dari, Sambutan,Resepsi ,IjabKabul dan lain sebagainya namun tak ada satupun dari masyarakat kita tidak setuju dengan adanya prosesi tersebut semuanya di terima ... terang Amaq Opi kemarin.
Ditambahkannya pula selama ini budaya kita memang sering berubah-ubah itu di karenakan tuntutan terhadap kebutuhan yang mendesak dan tuntutan terhadap kegemaran masyarakat saat ini, "dulunya Adat Sorong Serah dilakukan dengan iringan Kelentang, Kemudian Berubah menjadi Kecimol (Nama Kesenian) kemudian berubah Lagi dengan adanya Gendang Belek dan lain-lain lagi.... tutur pria bertbadan Lima tersebut.
Ditanya soal prosesi sorong serah yang sering dilakukan oleh masyarakat sekarang ini, amaq Opi menuturkan bahwa tidak ada perubahan yang terjadi sehubungan dengan prosesi sorong serah namun bila di pantau lebih ditail lagi kalangan bangsawan terkadang lebih apik dalam melaksanakan prosesi ini dengan menggunakan prosesi Bewacan (Saling tanya jawab dengan Bahasa Adat saat melakukan prosesi sorong serah) jika dibandingkan dengan sekarang ini hal tersebut masih sering di praktikkan oleh kalangan darah biru.. tambahnya.
sebagai akhir dari wawancara eksklusif dengan KMD kemarin amaq Opi mengingatkan bahwa hajat utama dari pelaksanaan sorong serah ini adalah Mengantar Mempelai perempuan Kerumah orang tuanya untuk terakhir kali sebagai simbol pengambilan Mempelai perempuan yang akan pindah tempat tinggal menuju rumah suaminya yang akan di tutup dengan prosesi Balas Naen (Mengulang prosesi tersebut) secara kekeluargaan. (CA)