Krens Lotim, Kondisi pertanian Tanah Air kadang-kadang pasang kadang juga surut namun tak selamanya masyarakat tani mengalami kesulitan, Lain halnya dengan petani yang ada di dusun Jerua Sakra Barat banyak petani mengaku penghasilan tahun ini meningkat dari tahun kemarin, hal tersebut di ungkapkan salah seorang petani dusun Jerua Masiah mengaku tahun ini pendapatannya lebih banyak dari tahun kemari."tahun kemarin penghasilan saya pada lahan seluas 20 are sebanyak 800 kg sekarang naik menjadi 1000 kg.
hal senada juga di sampaikan petani kebun lauk Jerua Mahsun pada 29/04/12. di rumahnya "tahun ini tidak seperti tahun kemarin kalau tahun kemarin semua rusak tahun sekarang kerusakanya tidak separah tahun lalu. tutur petani yang juga ketua RT ini. Ditambahkannya sekarang ini banyak petani handal sekali tanam panennya dua kali coba saja lihat sehabis mereka panen semua batang padi di sabit rata dengan tanah kemudian di biarkan hidup setelah itu diberi pengairan dan pupuk yang cukup lalu tinggal tunggu panen lumayan, dalam10 are dapat 40kg hitung saja kalu punya areal 80 are sama dengan 8 karung dikalikan 40 kg sama dengan 250kg lumayan tanpa lelah membajak,nanam,dan lain sebagainya cuma kasi pupuk saja itupun sekedarnya. tutur pak RT ini.
lebih lanjut KMD menanyakan dana bantuan pemerintah yang di dapat kelompok tani Jerua 1 dan kelompok tani Lawu Makmur ketua RT ini enggan menjawab alasannya karena bantuan tersebut terlalu minim dari jumlah lahan yang di miliki petani.
secara terpisah Masyhur salah seorang anggota kelompok tani Lawu makmur dusun Jerua menyebut jumlah pupuk subsisdi yang di berikan pemerintah di dusun Jerua perkelompoknya sejumlah kurang lebih 1500.kg perkelompok bantuan tersebut di peroleh dari dinas terkait dengan proses mengajukan proposal yang ditanda tangani masing-masing Petugas Lapangan (PL) pertanian di desa setempat tutur Masyhur kepada KMD 01/05/12 di Desa Montong Beter.
selain petani di desa Montong Beter petani di desa lain di kecamatan Sakra Barat juga mengaku tanam sekali panen dua kali, salah satunya adalah Patmah warga desa Rensing Bat di rumanya di Rensing Bat, namun jarak panen setelah panen kedua sekitar 50-60 hari dan hasil panennya juga tidak sama dengan panen pertama. di tanya paktor penyebab kurangnya hasil pada panen kedua karena proses pengolahanya tidak seoptiomal panen pertama tutur Patmah.
Diharapkanya semoga saja setelah tahun ini banyak petani yang berfikir tentang teknis pengolahanya supaya tekhnik ini bisa semakin optimal lagi
(CA)
0 komentar:
Post a Comment