Krens Lotim. Sebagian besar masyarakat menyambut tahun baru miladiyah dengan penuh suka ria, mulai dari ibu kota sampai ke pelosok desa. Berbagai macam acara dikemas sedemikian rupa dengan biaya melambung untuk menyemarakkan malam pergantian tahun. Bahkan jauh hari sebelumnya masyarakat sudah mempersiapkan dana untuk biaya rekreasi ke berbagai lokasi yang mereka anggap cocok untuk menyambut momentum membahagiakan itu. Namun tidak sedikit pula masyarakat menikmati tahun baru 2012 ini dengan mengadakan pengajian, introspeksi diri terhadap apa yang pernah diperbuat pada tahun 2011. Mereka menganggap tahun baru dimesti disambut dengan mengeluarkan biaya banyak hanya untuk menikmati deburan ombak di pantai atau merasakan dinginnya air kolam pemandian obyek-obyek wisata.
Santri LPPTBA An-Nahdly |
Peserta Pawai dengan Pengawalan Polisi |
Ibu-ibu Juga Turut Meramaikan Pawai |
Bagi masyarakat Rensing Raya Kecamatan Sakra Barat, pada pergantian tahun 1 Hijriah 1433 H disambut dengan mengadakan pawai alegoris yang melibatkan semua komponen masyarakat baik dari taman kanak-kanak, santri TPQ sampai ibu-ibu muslimat, mereka membuat regu masing-masing dan berjalan mengelilingi sebagian kec. Sakra Barat. Suka ria diiringi bacaan sholawat atas Nabi menggema sepanjang perjalanan, mengagungkan kalimat Allah, bersyukur atas karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada mereka. Acara tersebut diprakarsai oleh Pengurus Masjid Jami' Baiturrahim Rensing Raya dan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Bina Alqur'an An-Nahdly ( LPPTBA) Rensing Raya. Mereka menjadikan acara tersebut sebagai tradisi yang baik agar masyarakat terbiasa menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
Selepas pawai, malamnya dilanjutkan dengan menerima pengajian dengan mengundang beberapa tuan guru yang berasal dari luar desa Rensing Raya. Dan setelahnya makan bersama untuk menekankan kebersamaan dalam persaudaraan.
Lain halnya dengan tahun baru miladiyah, aktivitas warga Rensing Raya untuk menyambut tahun baru ini biasa-biasa saja. Hanya ada beberapa anak muda yang keluar mencari udara segar. Sebagian masyarakat hanya berdiam diri di dalam desa, melakukan aktivitas rutin, baik ke sawah atau mengerjakan pekerjaan ringan bersenda gurau di beranda rumah.Hal ini bukan berarti mereka tidak senang dengan pergantian tahun, akan tetapi yang terpenting bagi mereka adalah senang terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT, juga dibarengi dengan ingat kembali terhadap siapa yang memberikan, tentunya dengan tidak berpoya-poya hingga lupa Yang Kuasa.( SaifZuhri )
3 komentar:
napa banyak berita tentang rensing ya, pak?
ya mungkin aja karena Rensing itu cukup dikenal sama masyarakat
Post a Comment